Pelatih AC Milan, Stefano Pioli coba melakukan kilas balik atas perjalanan mereka di musim ini. Bagi pelatih asal Italia itu, kekalahan telak 0-3 dari Inter Milan di semifinal Coppa Italia merupakan momen terburuk.
Dalam perjalannya menuju tangga juara, Milan bersaing ketat dengan Inter. Di tengah persaingan itu, Milan sempat kalah telak 0-3 dari Inter di semifinal Coppa Italia.
Walau demikian, hasil negatif itu ternyata membuat mereka bangkit. Mereka bisa meraih lima kemenangan beruntung untuk memastikan gelar Scudetto Serie A 2021/2022 berpindah dari Inter ke tangan mereka.
“Itu adalah momen terburuk musim ini. Kami ingin jalan terus di kompetisi dan kami langsung menghadapi Lazio setelahnya, kemudian jadwal terberat, tapi kami akhirnya memenangi semuanya,” beber Pioli.
Pioli akui Milan tidak mengawali musim dengan sempurna. Mereka bukanlah tim terkuat saat itu. Namun, mereka menjadi semakin kuat seriring berjalannya waktu.
“Kami tidak memulai musim sebagai tim terkuat, tapi kami jadi yang terkuat seiring berjalannya waktu,” sambungnya.
Menurutnya, tren positif Milan tidak lepas dari perencanaan klub yang matang dan para pemain yang terus memacu diri menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
“Klub menunjukkan perencanaan yang hebat dan para pemain terus menantang diri mereka sendiri. Saya kira kami harus terus di jalan ini,” tegasnya.
Lantas, bagaimana tanggapan mantan kiper Milan, Gianluigi Donnarumma atas pencapaian Milan musim ini? Apakah ia menyesal memilih meninggalkan San Siro?
Setelah ditinggal Donnarumma yang memilih hengkang ke Paris Saint-Germain, Milan justru mampu meraih gelar Serie A, pertama sejak 11 tahun terakhir. Milan merasakan manisnya gelar Serie A bersama pengganti Donnarumma yakni Mike Maignan.
Donnarumma membantah dirinya menyesal mengambil keputusan hengkang. Ia justru ikut merasakan kemenangan Milan walau tidak lagi menjadi bagian dari tim tersebut.
“Tidak tuh, aku gembira dengan apa yang sudah Milan lakukan dan aku telah mengirim pesan kepada semua rekan-rekanku di sana. Aku gembira atas apa yang sudah mereka lalukan, tapi tidak ada penyesalan.”
Di musim perdananya bersama Les Parisien, Donnarumma hanya mampu memenangi Ligue 1 2021/2022. Sementara itu target utama PSG untuk menjuarai Liga Champions kandas di tangan Real Madrid.
Donnarumma menjadi pemain PSG yang paling disorot setelah dikalahkan Madrid. Ia dianggap melakukan kesalahan fatal yang menguntungkan El Real.
“Menurutku, momen itu pelanggaran. Kami bisa saja mengatasinya lebih baik, bahkan setelah itu. Sungguh disayangkan karena sepakbola adalah sebuah permainan dari momen-momen dan kami mendominasi pertandingannya sebelum itu. Kami toh memiliki sebuah tim hebat dengan pemain-pemain yang hebat,” tegas Donnarumma.
Berita Terkait
-
Berikut Aturan Terbaru Relay Point Piala Suhandinata 2024
-
Kesan Pemain Indonesia Usai Jajal Arena Kejuaraan Dunia Junior 2024
-
Kirim Skuad Terbaik, Akankah Trofi Suhadinata Kembali ke Tanah Air?
-
Real Madrid 3-2 Alaves, Tim Tamu Buat Tuan Rumah Panik
-
Indra Sjafri Optimis Garuda Nusantara Raih Hasil Positif di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025