Tersingkir dari Piala Liga Inggris, Pelatih Man United Kecam Wasit

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer angkat bicara menyusul tersingkirnya mereka dari pentas Piala Liga Inggris. United kalah dramatis dalam persaingan dengan rival sekota, Manchester City.

Pelatih Setan Merah menyoroti kinerja wasit di pertandingan leg kedua dini hari tadi. Ia menyebut kartu merah yang diterima salah satu pemainnya merupakan lelucon.

“Sulit untuk mencetak gol dengan 11 orang di sini, apalagi 10 pemain. Bukan kartu merah. Bagi saya, itu dagelan,” beber Solskjaer.

Lebih lanjut pelatih asal Norwegia itu menilai pemainnya yang mendapat kartu merah tidak melakukan pelanggaran yang pantas diganjar dengan hukuman seperti itu.

“Sungguh ironis dia dapat kartu kuning karena pelanggaran pertamanya, nyaris dapat kartu kuning karena pelanggaran kedua, yang bahkan bukan pelanggaran,” sambungnya.

Sebaliknya, mantan pemain Setan Merah itu menyinggung para pemain tuan rumah yang dinilai banyak melakukan pelanggaran.

“Ya, yang terakhir itu kartu kuning, tapi kartu merah secara keseluruhan? Tidak mendekati. Berapa banyak mereka melanggar kami hari ini? Berapa kali Dan James dilanggar? Di babak pertama, Jesse?,” lanjutnya.

Meski begitu Solskjaer tetap mengapresiasi perjuangan timnya. Ia menyebut timnya sudah tampil maksimal. Apalagi di laga tersebut mereka mampu membungkam tuan rumah dengan skor tipis 1-0.

“Anak-anak ini sudah memberi segalanya, saya sungguh bangga. Datang ke sini dan menang dua kali dalam waktu berdekatan,” tegasnya.

Pada pertandingan semi final kedua pada Kamis, 30 Januari 2020 dini hari WIB di Stadion Etihad, City menyerah satu gol tanpa balas. Namun di leg pertama di kandang United, City menang dengan skor 3-1. Dengan demikian secara agregat City unggul dengan skor 3-2.

City sebenarnya mampu menguasai pertandingan. Penguasaan bola dipegang tuan rumah. Namun demikian permainan City kurang efektif sehingga lawan mampu memanfaatkan kesempatan untuk mencuri gol.

Situasi ini disadari oleh gelandang City, Kevin de Bruyne. Menurut pemain internasional Belgia itu timnya tampil ceroboh sehingga lawan mampu mencuri gol.

Meski begitu De Bruyne menyebut timnya sudah tampil maksimal. Pertandingan tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi mereka.

“Kami berjuang ketika kami harus melakukannya dan akan belajar dari kesalahan. Kalau kami juara di final, tidak akan ada yang membicarakan pertandingan ini,” beber De Bruyne.

Di babak final City akan menghadapi Aston Villa yang menang dramatis atas Leicester City. De Bruyne menegaskan mereka akan tampil maksimal di laga pamungkas nanti.

“Final adalah hari yang indah dan kami akan berjuang untuk meraih trofi. Kalau kami melakukannya, itu akan menyenangkan,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *