Gregoria Mariska Dibayangi Keraguan Jelang Olimpiade Tokyo

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung rupanya sempat dilanda keraguan untuk tampil di ajang Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Pasalnya saat itu ia merasa belum mampu bersaing dengan pemain-pemain ternama di ajang sebesar Olimpiade.

“Pikiran saya sempat berkecamuk, tabrakan gitu. Di satu sisi saya senang bisa tampil di Olimpiade, tapi di sisi lain saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana?” tutur Gregoria seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

“Tampil di ajang sebesar Olimpiade dengan lawan-lawan yang sudah punya nama dan prestasi besar, membuat saya sempat merasa belum mampu bersaing, apalagi dengan hasil turnamen terakhir saya yang kurang memuaskan,” lanjut Gregoria.

Gregoria sendiri saat ini masih dalam tahap latihan ekstra untuk mencapai titik maksimal. Selama dua minggu terakhir, juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 ini mengaku menjalani program latihan yang berat.

“Persiapan dua minggu terakhir ini, dari pelatih saya diberi latihan ekstra, seperti penambahan latihan besi dan peningkatan fisik, juga termasuk latihan di dalam lapangannya. Intens banget programnya,” ungkap Gregoria.

Lebih lanjut pemain yang karib disapa Jorji itu mengatakan dirinya juga mempersiapkan mental dengan melakukan konsultasi ke psikolog. Ia merasa ada perubahan dari sisi mindset.

“Selain itu, di sisi nonteknis mulai tahun ini saya mencoba untuk konsultasi ke psikolog karena masalahnya kan mindset saya sudah lumayan lama kalau bisa dibilang seperti ini. Dari tahun 2019 masih begitu-begitu saja masalahnya. Unggul jauh, terkejar lalu kalah. Jadi saya merasa perlu ada orang yang bisa pelan-pelan mengubah mindset itu dan membuat saya kembali percaya diri,” kata Gregoria lagi.

Gregoria yang saat ini berperingkat 23 dunia berharap mampu tampil baik di Olimpiade Tokyo mendatang.

“Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba untuk terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil. Kadang yang membuat saya tidak bisa nengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu. Jadi sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan,” tukas Gregoria.

Terkait target di Olimpiade, ia ingin memberikan yang terbaik. Kesempatan yang tidak dimiliki semua atlet ini akan ia manfaatkan sebaik mungkin.

“Harapan di Olimpiade nanti, pastinya mau hasil terbaik. Apalagi saya sudah diberi kesempatan untuk tampil karena tidak semua atlet punya kesempatan tampil di sana. Saya beryukur mendapat kesempatan itu dan saya mau maksimalkan tanpa banyak berpikir macam-macam. Saya harus lebih tahu saja apa yang akan saya lakukan nanti,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *