Curhat Pemain Kepada Ketum PBSI Selepas Tampil di Thailand Open

Para pemain dan pelatih Pelatnas PBSI Cipayung mendapat kunjungan dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna usai bertanding di tiga turnamen di Thialand.

Agung hadir untuk menyambut dan memberi semangat kepada pemain yang telah kembali ke Tanah Air. Pada kesempatan itu Agung pun ingin mendengar langsung dari pemain dan pelatih tentang usai menjalani tiga laga di Thailand.

Permintaan maaf disampaikan oleh Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra yang merangkap sebagai tim manajer, atas prestasi pemain yang kurang maksimal. Ia pun berharap mereka bisa memperbaiki diri dan tampil lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.

“Mohon maaf, hasil yang kami dapatkan di Thailand kurang maksimal. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik. Benar tadi yang Pak Agung tegaskan ada tiga kriteria penting dalam olahraga, mental, teknik, dan fisik. Mental memang menjadi yang utama. Dan ini kita akan perbaiki terus,” ucap Aryono seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Dituturkan Muhammad Rian Ardianto, kegagalan pada debut pertama setelah vakum 10 bulan bertanding sejak pandemi ini dikarenakan kurangnya mental, fisik, dan strategi dalam bertanding. Hal itu juga yang membuat hilangnya atmosfer pertandingan.

“Dari segi mental, fisik dan strategi bertanding juga masih kurang. Ini adalah turnamen pertama kali sejak All England tahun lalu, jadi feeling atau touchnya hilang. Itu yang masih harus kami cari,” aku Rian.

Fajar menyebutkan bertanding di tengah pandemi harus disikapi dengan baik. Pasalnya, tidak ada yang mengetahui sampai kapan pandemi akan berakhir. Mau tidak mau, pemain harus beradaptasi dengan kondisi ini.

“Jadi memang kondisi seperti ini tidak seperti pertandingan pada biasanya. Saya merasakan fokusnya tidak hanya di bertanding, tapi harus juga menjaga kondisi agar tetap fit. Protokol kesehatan pun sangat ketat, jadi kami mungkin memang kurang terbiasa. Tapi mau tidak mau, kondisi seperti ini harus dijalani,” Fajar Alfian menjelaskan.

Sementara itu pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengapresiasi dukungan dan kunjungan Ketum PBSI kepada para pemain.

“Saya mau mengucapkan terima kasih untuk Pak Agung atas dukungannya. Sehingga kami bisa mengikuti turnamen meski dalam kondisi seperti ini. Terima kasih sekali lagi untuk supportnya dan tetap memberikan pilihan yang terbaik untuk kami,” tandas Jorji, sapaan manis Gregoria.

Sebagaimana diketahui dari tiga seri pertama dalam kalender BWF World Tour 2021, Indonesia hanya mampu mendapat satu gelar yakni dari ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Pasangan beda generasi itu naik podium tertinggi di turnamen pertama, Toyota Thailand Open.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *