Buntut Mbappe Perpanjang Kontrak, LaLiga dan Ligue 1 Saling Sindir

Kylian Mbappe baru saja memastikan bertahan di Paris Saint-Germain (PSG) hingga 2025 mendatang. Di balik perpanjangan kontrak tiga tahun pemain muda yang tengah bersinar itu, terdapat berbagai komentar dan saling serang antarkubu.

Salah satunya terjadi antara pihak LaLiga dan Ligue 1 melalui Javier Tebas Medrano dan Nasser Al-Khelaifi.

Javier Tebas yang merupakan bos LaLiga mencurigai PSG telah melakukan pelanggaran aturan kontrol ekonomi UEFA dan Prancis di balik perpanjangan kontrak bintang 23 tahun itu.

“PSG mengasumsikan investasi yang tidak mungkin, mengingat mereka memiliki tagihan upah yang tidak dapat diterima dan kerugian finansial yang besar di musim-musim sebelumnya. Ini melanggar aturan kontrol ekonomi UEFA dan Prancis saat ini,” serang Tebas.

Pernyataan tersebut langsung ditanggai Presiden PSG sekaligus pembesar Ligue 1 Prancis, Nasser Al-Khelaifi. Ia balik menyindir pihak LaLiga yang dinilai cemas popularitas kompetisi tersebut akan direbut Ligue 1.

“Saya pikir presiden Ligue 1 bisa menjawab ini. Mungkin dia takut Ligue 1 lebih baik ketimbang LaLiga. Tentunya itu bagus buat kami,” tandas Al-Khelaifi.

Nasser mengatakan popularitas LaLiga tidak seperti tiga atau empat tahun lalu. Sementara itu Ligue1 dianggap semakin berkembang.

“LaLiga tidak sama seperti tiga atau empat tahun lalu. Saya menghormati semua klub, tapi kami juga butuh dihormati. Rasa hormat sangatlah penting,” sambungnya.

Lebih dari itu penguasa asal Timur Tengah itu menegaskan pihaknya tidak akan mengeluarkan banyak energi untuk meladeni berbagai komentar dan tudingan. Mereka lebih memilih fokus pada proyek masa depan klub.

“Kami fokus pada klub kami, pada pemain top dunia kami, itu yang menjadi perhatian kami. Kami memiliki pemain terbaik di dunia bersama kami selama tiga tahun. Apa yang orang lain katakan bukanlah masalah. Kami tidak mendengarkannya, kami fokus pada proyek kami,” pungkasnya.

Mbappe dikabarkan mendapat bonus perpanjangan kontrak sebesar 300 juta euro (sekitar Rp 4,68 triliun) dan akan mendapatkan gaji bersih 100 juta euro per tahun (sekitar Rp 1,56 triliun).

Tidak hanya itu. Ia juga mendapat banyak privilese. Mulai dari soal memilih pelatih, pemain, hingga ban kapten.

Dalam pernyataan usai menandatangani kontrak baru, Mbappe mengatakan saat ini bukanlah pilihan tepat untuk meninggalkan Prancis.

“Semua orang tahu aku ingin pergi pada tahun lalu, tapi sekarang banyak hal berbeda dalam hal keolahragaan dan secara pribadi. Meninggalkan negaraku bukan hal tepat. Ada aspek sentimental terhadap hal ini, dan rencana olahraganya juga sudah berubah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *