Olimpiade Diundur, Ginting Tetap Tenang

Saat ini berbagai agenda olahraga terhenti. Tidak ada geliat sama sekali di dunia tersebut. Tidak terkecuali bulu tangkis. Selain terhentinya berbagai agenda turnamen baik nasional maupun internasional, para pebulutangkis nasional pun tidak bisa berlatih dengan semestinya.

Dalam masa karantina tertutup di pelatanas, pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting kini mengisi hari-harinya di Pelatnas Cipayung. Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia membuat penghuni pelatnas tidak dapat menjalankan latihan normal hingga akhir Mei 2020 mendatang.

Anthony merupakan salah satu kandidat tunggal putra Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Jonatan Christie. Kedua pemain ini kini berada di peringkat enam dan tujuh dunia. Ditundanya olimpiade menjadi tahun depan tak menyurutkan semangat Anthony.

Ginting mengatakan tertundanya olimpiade tak menyurutkan semangat dan optimiemenya. Ia pun tak ragu dengan kondisi performanya.

“Nggak mau mikir peak performance sudah lewat atau gimana, nggak mau mikir ke hal seperti itu. Saya coba ambil positifnya aja, malah ada kesempatan dan waktu lagi untuk persiapan,” tutur Anthony.

Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan dilangsungkan pada Juli 2021. Namun sesuai pengumuman dari IOC (International Olympic Committee), olimpiade tersebut tetap akan bertitel Olimpiade Tokyo 2020.

Meskipun demikian, Anthony mencoba tetap disiplin menjaga kebugaran tubuhnya dengan latihan kebugaran ringan seperti jogging.  Menurut Anthony aspek kebugaran harus menjadi tanggung jawab masing-masing pemain. Para pemain tidak boleh kehilangan semangat untuk menjalani latihan dan olahraga mandiri.

“Sebetulnya balik ke atletnya masing-masing, meskipun nggak bisa latihan, tetap harus tanggungjawab sama kondisinya. Tetap sempatkan gerak, jaga kondisi, tapi mungkin intensitasnya nggak bisa sama seperti biasanya, setidaknya kondisi jangan sampai drop,” beber Anthony seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Meski tak menjalani latihan di pelatnas, Anthony juga tak dapat menghabiskan waktu dengan keluarganya karena pandemi Covid-19 masih mengancam di mana-mana.

“Selama ini kegiatannya banyak di asrama, ya makan, tidur, stretching, begitu saja, diulang lagi besoknya. Paling main game atau nonton film,” tutur Anthony.

Sementara itu terkait kemungkinan berkumpul dengan keluarga, Anthony mengatakan dalam situasi seperti ini tidak ideal. Suasananya pun berbeda dengan liburan-liburan biasa.

“Kalau kumpul sama keluarga, misalnya situasinya mendukung sih nggak apa-apa, karena jarang ketemu. Tapi kan kondisinya begini, nggak kayak liburan panjang, kalau liburan sih happy banget bisa lama di rumah,” jelas pemain asal klub SGS PLN Bandung ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *