Ikuti Kata Orang Tua, Pebulutangkis Ini Rela Tak Mudik

Lebaran adalah salah satu momen penting bagi masyarakat Indonesia. Setelah menjalani masa puasa, itulah kesempatan untuk merayakan bersama keluarga. Tidak sedikit yang memilih untuk menempuh perjalanan ke kampong halaman untuk berlebaran bersama orang-orang terdekat.

Namun demikian tahun ini dipastikan suasana bakal berubah. Di tengah pandemi Corona atau Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melarang mudik. Dengan demikian dipastikan tidak ada pergerakan manusia yang biasa terjadi saban tahun.

Hal ini tentu meninggalkan kesedihan bagi mereka yang sudah berencana untuk mudik tahun ini. Tidak terkecuali pebulutangkis Apriyani Rahayu. Pemain ganda putri pelatnas ini dipastikan tidak akan mudik tahun ini.

Tandem Greysia Polii ini mengatakan hal tersebut dalam acara Ngobrol Online Menpora Bareng Kartini Olahraga melalui Live Instagram. Ia mengatakan sejujurnya dirinya memendam kerinduan untuk bisa berlebaran bersama keluarga.

“Sebenarnya kangen, pengin ketemu apalagi sebentar lagi Ramadhan.Pengin sekali kumpul tapi enggak bisa,” beber Apriyani.

Lebih lanjut pemain berusia 21 tahun itu mengatakan orang tuanya sudah memintanya untuk tidak mudik tahu ini. Ia pun tak bisa berbuat banyak dalam situasi seperti ini. Apalagi orang tua sudah mengatakan hal yang sama.

“Orang tua juga mengerti. Ayah saya juga nyuruh untuk jangan pulang. Pada akhirnya saya nurut saja,” lanjutnya.

Tentu keputusan untuk tidak mudik tidak mudah diterima. Apalagi dirinya sudah memendam kerinduan kepada orang tua dan sanak keluarganya di Kendari, Sulawesi Tenggara. Untuk mengatasi rasa rindu itu ia berusaha untuk selalu berkomunikasi menggunakan telepon.

“Ya paling berkomunikasi lewat telepon, tanya kabar. Sebenarnya saya tidak mau merasakan apa yang saya rasakan karena kalau saya merasakannya, saya jadi sedih,” bebernya lagi.

Rasa kengen keluarga juga dialami tandem Apriyani, Greysia Polii. Tidak hanya memikirkan keluarga, ia juga memikirkan tunangannya. Untuk mengetahui kabar dari orang-orang terdekat, ia kerap menggunakan layanan video call.

“Pasti mikirin keluarga, saya kangen banget sama keluarga, sahabat dan tunangan saya ha ha ha. Paling hanya video call dan kasih kabar. Kami sama-sama berjuang, dan perasaannya lebih enteng aja karena saya menjalani ini nggak sendirian,” sambungnya.

Di masa-masa karantina tertutup di pelatnas, Greysia mencoba untuk mengisi waktu dengan berbagai hal positif dengan mempelajari hal-hal baru. Salah satunya belajar main piano, sebuah kegiatan yang sudah lama ia niatkan, tapi terbentur oleh jadwalnya yang padat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *