Apesnya Fiorentina di Kandang Juventus

Fiorentina menuai hasil buruk di leg pertama babak semifinal Coppa Italia saat menjamu Juventus di Artemio Franchi pada Kamis, 3 Maret 2022 dini hari WIB.

La Viola takluk satu gol tanpa balas. Ironisnya, gol tersebut tercipta di masa injury time dari gol bunuh diri pemain Fiorentina sendiri.

Sebelum bubaran, tepatnya di menit ke-90+1, Lorenzo Venuti mencetak gol ke gawang sendiri. Gol ini bermula dari umpan silang Juan Cuadrado. Bola justru membentur Venuti dan mengarah ke gawang sendiri.

Gol ini membuat Fiorentina harus bekerja keras di leg kedua pada April nanti. Mengejar defisit satu gol di kandang Juventus di Allianz Stadium.

Fiorentina sejatinya bisa memetik kemenangan di pertandingan ini. Tuan rumah mampu mengendalikan pertandingan dan mengukir sejumlah peluang.

Di sisi lain, Juventus tidak tampil dengan kekuatan penuh dan lebih banyak bertahan. Sayangnya, situasi yang menguntungkan Fiorentina itu tidak berbanding lurus dengan kemenangan.

Pelatih Fiorentina, Vincenzo Italiano sangat kecewa dengan hasil tersebut. Ia sulit menerima kenyataan. Melepaskan 22 tembakan dan mengendalikan laga, tetapi mereka tak mampu mencetak gol.

“Saya tak tahu harus meminta apalagi kepada tim saya, kami melepaskan 22 tembakan, nyaris tak terancam di lini belakang,” beber Italiano.

Sebaliknya, Fiorentina justru menuai hasil apes dari kesalahan yang dilakukan sendiri. Itu pun terjadi jelang bubaran, saat mereka tak memiliki cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan.

Walau begitu, kans Fiorentina ke babak final belum tertutup. Masih ada pertandingan kedua di Turin. Italiano menegaskan mereka akan datang dengan persiapan yang lebih baik.

“Ini musim pertama kami bekerja sama, semua berjalan lancar, tapi kami kurang tajam di penyelesaian akhir. Masih ada leg kedua di Turin, dan kami akan menampilkan permainan kami di sana.”

Italiano mengatakan dirinya sudah menyampaikan kepada para pemainnya bahwa mereka masih memiliki banyak kekurangan. Tidak cukup bagi mereka menguasai pertandingan dan melepaskan banyak percobaan bila tidak mampu memenangi pertandingan.

“Rasanya seperti apapun bisa terjadi malam ini kecuali kalah. Yang membuat saya semakin marah, kami tak memanfaatkan dominasi dan banyaknya peluang kami menjadi gol. Saya sudah katakan ke para pemain, ini artinya kami masih banyak kekurangan dan kami harus bertanding untuk menang,” tutupnya.

Apakah Fiorentina mampu belajar dari pertandingan ini untuk menjadi lebih baik di leg kedua nanti? Waktulah yang akan menjawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *