Tanpa Timnas Indonesia, FIBA World Cup 2023 Tetap Dipadati Penonton

Begitu keyakinan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Hal ini untuk merespon keraguan sejumlah pihak terkait perhelatan FIBA World Cup 2023 yang akan berlangsung di Indonesia, satu dari tiga tuan rumah bersama Jepang dan Filipina.

Zainudin tetap optimis event akbar itu akan tetap menarik para penonton dalam negeri. Ia mengatakan hal itu dengan berkaca pada final FIBA Asia Cup 2022 antara Australia versus Lebanon yang juga dipadati penggemar bola basket dalam negeri.

“Lihat saja Australia lawan Lebanon penuh juga (stadionnya). Jadi memang ada orang yang ingin nonton apakah ada Timnas atau bukan, tapi tetap lebih baik kalau ada Timnas. Cuma kita bisa lihat final FIBA Asia Cup 2022 tetap penuh dan mereka memberi dukungan secara sportif,” beber Zainudin.

Seperti diketahui Indonesia harus puas sebagai penonton setelah kalah dari China di playoff perempat final FIBA Asia Cup 2022.

Sosok yang berlatarbelakang sebagai seorang politisi itu menilai para penggebar basket Tanah Air akan tetap menyaksikan FIBA World Cup untuk menyaksikan kiprah tim-tim papan atas dunia.

“Walaupun kita jadi tuan rumah kemudian timnas tak main saya kira tak ada masalah, dan saya percaya bahwa masyarakat akan tergerak untuk memberikan support kepada kita dan jangan lupa kita bukan hanya urusan prestasi tapi ada hal lain yang di luar itu sebagaimana DBON ada sport industri.”

Dengan demikian, tidak memiliki wakil tidak berarti sebuah kehilangan. Sebab, ada aspek lain yang tetap bisa memberikan pengaruh positif bagi tuan rumah.

“Jadi keuntungan kita sebagai tuan rumah tentu akan banyak, terutama dukungan ekonomi secara nasional, UMKM, dan sebagainya. Teman-teman dan tentu dukungan Bapak Erick akan mendorong itu dan kita akan manfaatkan semaksimal mungkin sebagai tuan rumah, tapi juga bisa mendapatkan value dari penyelenggaraan itu.”

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menilai potensi besar ekonomi Indonesia di masa depan.

“Digital ekonomi kita itu di tahun 2030 itu 4500 triliun. Kalau turunan entertaiment dan sport, ini sesuatu potensi luar biasa. Pak Menpora sejak awal ktika bicara blue print ada eSport, balap mobil, balap motor yang belum tentu di balap motor dan balap motor kita masuk, tapi industrinya menjadi sebuah impact luar biasa.”

Terkait kiprah timnas basket di FIBA Asia Cup kali ini, Erick mengakui tuan rumah memang berada di grup neraka. Indonesia berada di antara para jagoan Asia.

Erick tetap memberikan apresiasi terhadap perjuangan para pemain. Selanjutnya, pihak pemerintah akan terus mendorong olahraga dalam negeri agar bisa bersaing di pentas internasional.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *