Demikian ungkapan yang dikeluarkan Tan Bon Heong. Mantan pemain ganda putra Malaysia ini membuka kesempatan kepada bibit muda yang ingin menjadi pemain bintang walau mengalami keterbatasan finansial.
Saat ini Tan mengelola akademi bulu tangkis bernama TBH. Ia pun tak segan mengajak bibit-bibit muda potensial yang memiliki kendala finansial untuk datang ke akademi tersebut.
“Jika Anda tidak punya uang, tetapi memiliki bakat, Anda bisa datang ke akademi bulu tangkis saya. Saya akan membantu jika saya bisa,” beber Tan.
Ia pun berbagi jalan untuk menjadi pemain top. Menurutnya untuk menjadi pemain profesional harus berlatih dengan keras. Hal ini penting agar bisa meraih prestasi sehingga akhirnya dilirik oleh pelatih tim nasional.
“Jika sekolah tidak memiliki tim, kamu selalu bisa mendaftar ke klub. Berlatihlah dengan keras dan menunjukkan prestasi hingga pelatih timnas mengetahui kemampuan Anda. Begitulah cara Anda mendapatkan kesempatan di tim nasional,” sambungnya.
Selain itu pemain yang pernah bertandem dengan Hendra Setiawan itu menyatakan menyesal telah mengambil keputusan meninggalkan tim nasional Malaysia pada 2015 lalu.
Saat itu Tan memilih mundur dari timnas Malaysia setelah selama 11 tahun menjadi bagian dari tim nasional. Bersama timnas, Tan sebenarnya mampu tampil sebagai salah satu pemain ganda putra yang disegani. Berpasangan dengan Koo Kien Keat keduanya mampu meraih medali emas Asian Games Doha pada 2006 dan keluar sebagai juara All England pada 2007. Selama periode 2007 hingga 2013, keduanya berada di urutan pertama ganda putra terbaik Malaysia.
Ternyata keputusan untuk meninggalkan timnas tidak berujung manis. Menjalani karier profesional dengan berbagai pemain top dunia tidak menjamin bakal lebih sukses.
“Jika saya dapat memutar balik waktu, saya akan tetap (bersama tim nasional),” beber Tan seperti dilansir dari The Star.
Pemain yang kini berusia 32 tahun itu tidak hanya pernah berpasangan dengan Hendra Setiawan. Ia juga pernah bermain dengan pemain Korea Selatan, Yoo Yeon-seong dan Kim Sa-rang.
Tan mengatakan keputusan keluar itu didasarkan pada situasi yang dialami saat itu. Namun belakangan ia mengatakan bahwa keputusan tersebut ternyata keluar terlalu cepat..
“Saya mengalami masa sulit saat itu. Tetapi melihat ke belakang, saya menyerah terlalu cepat. Kalau saja saya bertahan, saya bisa kembali sebagai pemain top. Saya baru berusia 28 tahun, waktu masih ada di pihak saya,” sambungnya.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol