Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie harus memeras keringat lebih banyak untuk memastikan diri lolos dari grup G cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Jojo, sapaan akrabnya, dipaksa bermain ketat tiga gim oleh pebulutangkis Singapura, Loh Kean Yew, sebelum menang 22-20, 13-21, 21-18.
Bertanding, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Rabu (28/7) malam, Jojo sebenarnya mengawali laga dengan menjanjikan. Namun setelah unggul 18-14, Jojo tersusul hingga terjadi setting 20-20. Beruntung ia mampu menuntaskan gim itu dengan skor 22-20.
“Tadi di gim pertama sudah leading 18-14 terus terkejar. Itu karena perubahan tempo dan strategi yang dia lakukan jadi saya kurang siap mengantisipasi,” ungkap Jojo seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.
Di gim kedua Jojo balik tertekan, setelah unggul 8-5 ia malah kehilangan 10 angka beruntun menjadi 8-15 dan akhirnya kalah 13-21. Jojo mengaku masuk ke dalam pola permainan lawan.
“Di gim kedua sebenarnya awalnya sudah benar. Main sabar dan ulet juga lebih menyerang karena lapangan saya menang angin. Tapi setelah itu saya malah terbawa pola permainan dia dan akhirnya ya kurang maksimal,” ujar peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
Jojo mengakui bahwa pertandingan ini bukanlah laga yang mudah karena Loh mengalami banyak peningkatan.
“Pertandingan tadi memang tidak mudah karena saya di pertemuan terakhir dengan dia rubber juga dan saya merasa dia improvenya cukup banyak jadi memang tidak mudah,” jelas Jojo.
Pertemuan terakhir Jojo dengan Loh terjadi di Yonex Thailand Terbuka bulan Januari silam. Kala itu, Jojo menang di babak 32 besar juga dengan rubber game 13-21, 21-10, 21-16.
Laga terakhir fase grup tunggal putra memunculkan beberapa kejutan. Setidaknya empat unggulan harus rela tempatnya di babak 16 besar direbut para nonunggulan.
Kejutan dimulai ketika Kevin Gordon asal Guatemala sukses menyingkirkan unggulan delapan, Ng Ka Long Angus dari Hong Kong di grup C. Dilanjutkan kekalahan Sai Praneeth (India) yang menempati unggulan 13 oleh Mark Caljouw (Belanda) di grup D.
Kejutan berlanjut di grup K, unggulan 14 Kantaphon Wangcharoen dari Thailand harus bertekuk lutut kepada Toby Penty, pebulutangkis Inggris Raya.
Dan yang paling menyita perhatian adalah terhentinya pemain nomor satu dunia andalan tuan rumah, Kento Momota. Momota harus mengakui keunggulan Kwang Hee Hoo asal Korea yang akhirnya lolos ke 16 besar dari grup A.
Jojo mengutarakan pendapatnya tentang kekalahan para unggulan tersebut.
“Olimpiade itu memang semua diadu di sini, termasuk mental dan pikiran jadi ya memang semua bisa terjadi,” kata Jojo.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol