Nasib Berbeda Anthony Ginting dan Jonatan Christie di 16 Besar Olimpiade Tokyo

Dua pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, menjalani nasib yang berbeda di babak 16 besar cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Ginting berhasil melaju ke babak perempatfinal tunggal putra usai menundukkan wakil tuan rumah, Kanta Tsuneyama straight game 21-18, 21-14. Sementara Jonatan harus mengakui keunggulan Shi Yu Qi asal China dengan skor 11-21, 9-21.

Berlaga di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Kamis (29/7) sore, Ginting mampu mengontrol pertandingan dengan baik. Permainan cepat nan atraktif menjadi senjatanya meraih angka demi angka.

“Pertama Puji Tuhan dulu saya bisa menyelesaikan pertandingan hari ini dengan kemenangan dan tanpa cedera apapun,” ucap Ginting seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Lebih lanjut pebulutangkis kelahiran Cimahi itu menilai penampilannya sudah cukup baik. Ia mampu mengendalikan permainan.

“Hari ini saya merasa saya tampil cukup baik, saya berhasil mengendalikan permainan sepanjang pertandingan. Di gim pertama saya banyak melakukan kesalahan sendiri tapi masuk ke gim kedua saya sudah lebih baik,” sambungnya.

Ginting juga mengatakan bahwa Tsuneyama tidak dalam performa terbaiknya.

“Lawan hari ini tidak main 100%, entah tegang atau apa. Di gim kedua dia juga terlihat lambat pergerakannya,” tutur Ginting.

Sudah sampai di babak delapan besar, Ginting menilai tantangan akan semakin berat. Perjuangannya untuk meraih medali masih panjang.

“Saya bersyukur sudah bisa sampai perempatfinal tapi perjalanan masih jauh, pertandingan selanjutnya akan lebih berat jadi saya harus lebih fokus lagi,” ucap Ginting.

Di babak perempatfinal yang digelar pada hari Sabtu (31/7) mendatang, Ginting akan bersua pebulutangkis Denmark Anders Antonsen. Tercatat, Ginting unggul 3-0 dari rekor pertemuan.

“Besok ada jeda satu hari akan saya gunakan untuk recovery sambil mempelajari permainan Antonsen,” kata Ginting.

Di sektor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mencetak sejarah baru di ajang Olimpiade. Mereka menjadi ganda putri pertama Merah-Putih yang berhasil menembus babak semifinal.

Kepastian itu diraih usai menyudahi perlawanan panjang pasangan China, Du Yue/Li Yin Hui. Greys/Apri menang 21-15, 20-22, 21-17 dalam waktu 97 menit.

“Kami bersyukur dengan apa yang sudah kami capai tapi kami mau langsung fokus ke pertandingan selanjutnya. Kunci kemenangan kami tadi adalah bermain sabar untuk tidak terpancing pola permainan mereka,” jelas Greys.

Saat pertandingan tersebut berakhir, Greys harus dipapah untuk meninggalkan lapangan pertandingan karena mengalami kram.

“Ada ketegangan pada otot paha Greys sehingga mengalami kram, sekarang sudah ditangani terapis untuk direcovery. Besok juga ada rest jadi harusnya semua baik-baik saja,” papar Eng Hian, sang pelatih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *