Ganda putri Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti baru saja menjadi jawara di ajang Mola TV PBSI Home Tournament. Pasangan unggulan pertama ini mengalahkan Apriyani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso dengan skor 21-17, 25-23.
Apriyani Rahayu mengatakan tampil berpasangan dengan Mychelle yang merupakan pemain ganda campuran bukan perkara mudah. Di laga awal keduanya sampai harus berjuang tiga game karena mereka masih harus menyesuaikan pola permainan.
“Waktu pertama main kami harus berjuang sampai tiga game karena masih menyesuaikan ke pola main ganda putri. Saya mengerti Mychelle biasa main ganda campuran, jadi saya banyak cover setengah lapangan ke belakang,” beber Apriyani seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut pemain yang berpasangan dengan Greysia Polii ini mengatakan keduanya berusaha tampil tanpa beban. Ditambah lagi Mycelle sudah lama tak bermian ganda putri. Namun ia mengakui hal tersebut tidak menjadi alasan untuk kekalahan di babak final. Keduanya tetap bersyukur dengan hasil tersebut.
“Kami sebetulnya di sini main nothing to lose, Mychelle sudah lama nggak main ganda putri. Ini tidak bisa dijadikan alasan kekalahan kami di final, kami tetap bersyukur dengan hasil yang kami dapat, banyak pelajaran untuk kami,” pungkas Apriyani.
Sementara itu Fadia mengatakan bahwa perjuangan mereka untuk tampil di ajang ini tidak mudah. Di tengah pandemi Corona mereka berusaha untuk beradaptasi dengan program latihan yang mengalami perubahan.
“Selama pandemi Covid-19, sekali program rata-rata empat jam. Sekarang kami sedang dikasih program untuk meningkatkan daya tahan, prioritasnya bukan kecepatan lagi, tapi untuk saat ini lebih ke daya tahan. Prioritas latihan kedua adalah menambah kekuatan tangan,” ungkap Fadia.
Ketika disinggung terkait kesiapan untuk menerima tongkat estafet ganda putri, Fadia mengatakan keduanya sudah ditanya oleh pelatih utama ganda putri, Eng Hian dan asisten pelatih Chafidz Yusuf.
“Koh Didi (Eng Hian) dari awal sudah nanya, ‘Kalian benar-benar mau apa enggak? (jadi top player)’. Kalau koh Didi sudah liat kami serius, ada kemauan, latihannya digenjot, beda kalau latihannnya ogah-ogahan, kami disuruh berpikir juga,” ungkap Fadia.
“Mas Chafidz sering mengingatkan kami, jangan pernah mau kalah sama siapapun. Kami sudah dikasih kesempatan, harus bisa kasih yang terbaik. Suatu hari nanti kami akan menggantikan para senior termasuk kak Greysia (Polii),” timpal Ribka.
Tim pelatih sudah mulai memberikan kesempatan kepada mereka untuk tampil di berbagai event. Hal ini diakui sebagai bagian dari persiapan untuk mengambil tanggung jawab sebagai ganda putri andalan Indonesia.
“Mulai dikasih kesempatan ke turnamen level atas dan bermain di SEA Games Manila 2019. Kami nggak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Semoga nanti bisa masuk tim Piala Uber juga, ingin sekali jadi bagian tim Piala Uber,” aku Fadia.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol