Pintu Indonesia tampil di FIBA World Cup 2023 sejatinya sudah tertutup. Indonesia gagal di jalur playoff usai disingkirkan China di playoff perempat final dengan skor mencolok 58-108.
Dengan demikian, gagal menembus delapan besar sebagai syarat mendapat tiket ke putaran final membuat para penggemar di Tanah Air harus rela tak melihat tim kesayangannya tampil di event akbar yang dijadwalkan pada 25 Agustus hingga 10 September tahun depan.
Indonesia yang menjadi salah satu tuan rumah bersama Filipina dan Jepang akan menjadi penonton di kandang sendiri.
Namun, Indonesia belum kehabisan cara agar tetap bisa mendapat satu tiket ke putaran final. Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih bersikukuh akan menggunakan cara-cara lain agar mendapat tiket ke putaran final.
“Kalau dibilang kita tidak lolos, pasti akan lolos. Saya yakin itu. Caranya? Seribu cara, banyak jalan ya, kami sedang dalam pendekatan,” beber Danny Kosasih.
Danny memiliki alasan lain yang membuat pihaknya akan berjuang keras dengan segala cara untuk melunakkan hati FIBA. Sebab, Indonesia sudah menginvestasikan banyak uang untuk membangun Indonesia Arena dengan kapasitas 16 ribu kursi.
Tak ada timnas Indonesia jelas akan mempengaruhi animo penonton. Pemerintah tidak mau bila nantinya arena tersebut sepi penonton.
“Kita lihat sendiri kalau Indonesia bermain di kandang itu venue penuh. Kita juga tidak mau bangun gedung cuma 1.000 orang yang nonton dan itu juga tidak diharapkan oleh FIBA,” lanjutnya.
Danny juga mengingat permintaan khususu pemerintah yang tidak ingin gelontoran banyak dana tidak diimbangi dengan tingkat pemakaian.
“Karena kalau tuan rumah tidak main pasti memengaruhi suporter apalagi sebagai Perbasi yang diber tanggung jawab, dan kalian sudah dengar saat Pak Basuki (Hadimuljono, Menteri PU PR), Pak Menpora (Zainudin Amali) bicara, pemerintah sudah keluar uang banyak kalau tidak main bagaimana?”
Ia pun mengharapkan agar FIBA mempertimbangkan aspek tersebut. Dukungan penuh pemerintah sekiranya bisa meluluhkan hati FIBA.
“Jadi kami akan berusaha dan kami harap FIBA tolong pertimbangkan karena kalau tidak, sayang sekali. Pemerintah sudah support penuh, akhirnya tidak bisa dipakai juga secara maksimal.”
Untuk itu, ia menegaskan dirinya akan menggunakan seribu cara agar Indonesia bisa berpartisipasi di Piala Dunia Basket tahun depan.
“Jadi saya kira masih ada 1.000 cara yang akan kami lakukan. Kita doakan saja, yang penting basket ini bukan milik Perbasi tapi milik Indonesia,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol