Cerita Lionel Messi dan Paris Saint-Germain (PSG) tidak berakhir indah. Hubungan Messi dan fan PSG berakhir memburuk hingga sang pemain memutuskan tidak meneruskan karier bersama raksasa Ligue 1 itu.
Messi mulanya mendapat respon yang bagus, namun situasi kemudian berubah. Pemain asal Argentina itu mendapat perlakukan yang tidak mengenakan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sang pemain pun mengakui hal tersebut. Betapa berbedanya sikap para penggemar kepadanya saat awal bergabung dan ketika menjalani saat-saat terakhir bersama Les Parisien.
“Awalnya menyenangkan, aku menerima banyak sekali pemberian semangat seperti yang sering kukatakan, tapi kemudian orang-orang mulai memperlakukanku dengan berbeda, sejumlah fans Paris,” beber Messi.
Messi mengakui yang dialaminya pernah juga terjadi pada pemain bintang PSG lainnya seperti Neymar Junior dan Kylian Mbappe.
“Sebagaian fans, di sisi lain, memperlakukanku dengan baik seperti di awal. Memang ada sebuah keretakan dengan sebuah sebagian besar dari suporter Paris. Tentu saja niatku bukan begitu. Namun, hal-hal semacam ini pernah terjadi dengan Mbappe dan Neymar juga.”
Meski demikian, Messi tetap memberikan catatan pada orang-orang yang selalu memberinya dukungan.
“Begitulah cara mereka melakukan banyak hal. Namun, aku masih ingat semua orang yang mendukungku, seperti yang sudah mereka lakukan di awal,” tegasnya.
Messi akan melanjutkan kariernya di Amerika Serikat bersama Inter Miami. Pilihan yang cukup mengagetkan ditengah rumor ketertarikan Barcelona dan klub-klub Arab Saudi untuk meminang juara Piala Dunia 2022 itu.
Messi sendiri menyebut dirinya sudah meraih segalanya di sepak bola. Tidak ada yang istimewa yang sedang ia cari.
“Aku sudah meraih tujuan paling penting yang aku inginkan, yang mana memenangkan Piala Dunia bersama timku. Betapa luar biasa bagaimana semuanya bisa terjadi,” beber Messi.
Mantan pemain Barcelona itu menyebut pencapaiannya bersama tim nasional Argentina di pentas Piala Dunia 2022 adalah pencapaian terbaik dan tertinggi. Baginya yang terpenting bukan pencapaian pribadi, tetapi tim nasional dan klub. Di dua level itu, ia sudah menggapai semua gelar bergengsi.
“Aku tak pernah mementingkan gelar individu, dan mencapai tujuan bersama Argentina dan dengan klub yang sudah aku perkuat untuk menutup karier yang luar biasa,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol