Juventus menjadi pusat perhatian setelah partai final Coppa Italia beberapa waktu lalu. Menghadapi Napoli di Stadion Olimpico, Roma, Nyonya Tua takluk di partai pamungkas sehingga harus kehilangan gelar tersebut.
Tak heran bila klub tersebut mendapat sorotan. Hal ini membuat pelatih Juventus, Maurizio Sarri tak bisa tinggal diam. Mantan pelatih Chelsea itu pun angkat bicara usai timnya mampu mengalahkan Bologna dalam lanjutan pertandingan Serie A pada Selasa, 23 Juni 2020 dini hari WIB.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Renato Dall’Ara, Juventus menang dua gol tanpa balas berkat sumbangan gol dari Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
Sarri mengatakan timnya tampil lebih baik ketimbang dua laga sebelumnya. Menghadapi Napoli dan AC Milan, Juventus gagal memetik kemenangan.
“Hari ini kami lebih baik secara fisik, kami menjaga tempo dan intensitas selama 70 menit. Sementara di Coppa kami menurun setelah 20-30 menit,” beber Sarri.
Lebih lanjut pelatih asal Italia itu mengatakan komentar yang dilayangkan kepada timnya bukan sesuatu yang harus dipikirkan serius. Baginya pandangan atau opini dan fakta akan datang bersamaan. Untuk itu ia lebih memilih untuk tak menghiraukan setiap opini.
“Dalam sepakbola dan hidup, ada opini dan ada fakta. Kalau Anda mendengarkan opini, Anda akan berpikir tim ini berantakan. Kalau melihat fakta, kami di puncak klasemen,” bebernya.
Tidak hanya itu Sarri pun menilai timnya bisa mengambil sisi positif dari setiap kritik yang dilayangkan kepada mereka. Mental para pemain Juventus akan semakin kuat karena ikut ditempa oleh berbagai kritik.
“Kritiknya berlebihan dan itu bisa jadi motivator bagi kami untuk mengembalikan mental apalagi fisik, yang mungkin butuh waktu lebih lama,” tegasnya.
Sementara itu di kesempatan berbeda, Sarri mengatakan kegagalan meraih trofi Coppa Italia jelas menyakitkan. Ia mengatakan mereka tak boleh menyalahkan diri sendiri.
“Kehilangan trofi selalu menyakitkan, itulah situasinya dan kami tidak boleh menyalahkan diri sendiri,” beber Sarri.
Ia juga telah meminta para pemain untuk tidak larut dalam kekecewaan dan kesedihan akibat kegagalan tersebut. Baginya yang sudah terjadi biarkan berlalu.
“Saya meminta para pemain untuk tidak membiarkan diri mereka teralihkan oleh apa pun atau memikirkan apa yang mungkin terjadi, karena apa yang terjadi sudah terjadi,” lanjutnya.
Di laga itu Juventus sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan. Hanya saja mereka tak mampu memaksimalkan setiap peluang yang dimiliki. Menurut Sarri hal ini dipengaruhi oleh terhentinya kompetisi selama beberapa bulan.
“Pasti akan sulit setelah berhenti selama 70 hari, kehilangan ketajaman, kebugaran, dan akselerasi. Tidak ada dalam situasi ini yang normal.”