Chinese Taipei Gagalkan Indonesia Pertahankan Piala Suhadinata

Pupus harapan bagi tim Indonesia mempertahankan trofi Piala Suhadinata. Kesempatan emas yang sudah di depan mata sirna setelah langkah skuad Garuda Muda tersandung di hadapan Chinese Taipei di babak semifinal.

Indonesia takluk dengan skor tipis 2-3 pada pertandingan yang digelar di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol.

Indonesia yang berhasil menghentikan langkah tim kuat sekaligus paling sukses di kompetisi itu, China di babak sebelumnya, terpaksa melakukan rotasi pemain yang berujung kekalahan.

Indonesia tertinggal 0-2 terlebih dahulu usai Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (ganda campuran) dan Muhammad Reza Al Fajri (tunggal putra) mengalami kekalahan.

Indonesia membalas dengan kemenangan Mutiara Ayu Puspitasari (tunggal putri) di partai ketiga. Lalu, Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah (ganda putra) yang turun di partai keempat sukses menundukkan Huang Jui-Hsuan/Tsai Fu Cheng dua gim langsung 21-14, 21-13.

“Pastinya tegang saat masuk lapangan. Karena ini pertandingan yang harus kita menangkan. Tapi tadi kita coba percaya sama kemampuan kita, alhamdulillah bisa menang,” ucap Putra melansir situs resmi PBSI.

Lebih lanjut, Rayhan mengatakan kunci kemenangan mereka tidak jauh berbeda dengan laga sebelumnya. Keduanya memaksa lawan untuk mengikuti pola permainan mereka.

“Kunci kemenangan hari ini kurang lebih sama dengan kemarin. Kita coba memaksa lawan mengikuti pola permainan kami. Kami juga coba konsisten dengan pola no lob menyerang. Tidak boleh tergoda adu power. Power mereka lebih besar,” jelas Rayhan.

Asa Garuda Muda melaju ke babak final kembali muncul saat kedudukan menjadi sama kuat 2-2. Tapi sayang wakil ganda putri Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari gagal menjalankan tugasnya.

Rachel/Trias harus mengakui keunggulan Nicole Gonzales Chan/Yang Chu Yun lewat pertarungan rubber game 21-13, 16-21, 13-21. Pelatih ganda putri Enroe Suryanto mengungkapkan faktor Rachel/Trias tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

“Di gim pertama sebetulnya Rachel/Trias sudah bagus dan benar mainnya. Baik secara pola maupun mental. Di gim kedua, lawan mengubah pola dan mereka tidak siap dengan perubahan itu,” beber Enroe.

Lebih lanjut, Enroe mengatakan di gim ketiga Rachel/Trias bermain di bawah tekanan.

“Di gim ketiga lawan semakin percaya diri dan rapat permainannya, sementara Rachel/Trias tidak bisa keluar dari tekanan. Bermain terlalu terburu-buru,” ujar Enroe.

Di partai final Chinese Taipei menghadapi Korea Selatan. Negeri Ginseng melaju ke final usai mengalahkan Jepang dengan skor telak 3-0.

Berikut hasil pertandingan Indonesia vs Chinese Taipei.

Ganda Campuran:
Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu vs Ting Yen-Chen/Yang Chu Yun
21-15, 11-21, 19-21

Tunggal Putra:
Muhammad Reza Al Fajri vs Kuo Kuan Lin
21-18, 12-21, 18-21

Tunggal Putri:
Mutiara Ayu Puspitasari vs Ruo Hsuan Ko
15-21, 21-15, 21-13

Ganda Putra:
Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah vs Huang Jui-Hsuan/Tsai Fu Cheng
21-14, 21-13

Ganda Putri:
Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari vs Nicole Gonzales Chan/ Yang Chu Yun
21-13, 16-21, 13-21

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *