Saat ini kalender pertandingan bulu tangkis internasional sedang dihentikan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hal ini disebabkan oleh mewabahnya virus corona atau Covid-19 yang menyebar hampir di seluruh dunia.
Dalam situasi seperti ini para pemain bulu tangkis Indonesia tetap dituntut untuk menjaga kebugaran. Meskipun jadwal latihan belum kembali normal, namun para atlet tetap dituntut untuk menjaga kondisi tubuh mereka. Seperti halnya para pebulutangkis yang menghuni Pelatnas Cipayung yang tetap menjalani program latihan fisik ringan.
Setiap hari mereka mendapat program latihan dari para pelatih fisik tiap sektor. Program tiap atlet berbeda dengan atlet lainnya, tergantung dengan kondisi dan kebutuhan si atlet tersebut. Program latihan fisik mencakup latihan endurance (ketahanan), speed (kecepatan), strength (kekuatan), koordinasi gerak dan sebagainya.
“Sekarang di pelatnas ada sesi lari, latihan sepeda dan bodyweight. Program latihannya sama, tidak ditambah dengan berkurangnya porsi latihan teknik, karena imbauannya tidak boleh terlalu capek,” ungkap Felix Ary Bayu Marta, Pelatih Fisik PBSI seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut Felix mengatakan dalam situasi seperti ini pihaknya melakukan penyesuaian terhadap intensitas latihan. Ia mengatakan untuk intensitas latihan berusaha ditingkatkan namun durasi dan volume latihan dikurangi.
“Intensitas justru yang coba dinaikan, durasi atau volume latihan yang dikurangi,” lanjutnya.
Felix memaparkan program latihan fisik tim pelatnas berbeda-beda setiap harinya. Misalnya hari ini, Senin, latihan berpusat pada peningkatan endurance seperti jogging selama 45 menit. Kemudian Selasa, Kamis dan Sabtu biasanya ada latihan gerakan dasar menggunakan bodyweight, core, koordinasi gerak serta strength training. Sedangkan hari Rabu dan Jumat para atlet melahap latihan kecepatan dan daya tahan.
Latihan-latihan ini tentunya disesuaikan dengan para atletnya, mereka yang perlu meningkatkan endurance atau speed, biasanya melahap porsi latihan yang telah diatur oleh sang pelatih. Para pelatih fisik juga terus berkoordinasi dengan pelatih teknik untuk mengevaluasi performa atlet selama di lapangan.
Menurunnya intensitas latihan pasti membawa pengaruh bagi kondisi fisik atlet. Hal ini akan diikuti dengan menurunnya VO2 Max mereka. VO2 max adalah volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh saat melakukan kegiatan intensif.
VO2 max merupakan parameter kebugaran seorang atlet yang nantinya mempengaruhi tingkat intensitas dan ketahanan si atlet dalam berlari dalam waktu tertentu dan kecepatan tertentu.
“VO2 max akan turun itu pasti, tapi bagaimana kita jaga supaya turunnya tidak signifikan,” ujar Felix kepada Badmintonindonesia.org.
Felix juga berpesan kepada para atlet agar tetap disiplin menjaga kondisi fisik mereka selama masa seperti ini.
“Mereka harus punya kesadaran, profesi mereka itu adalah atlet, jadi harus ada tanggungjawabnya,” tutup Felix.
Berita Terkait
-
Liverpool Benamkan Manchester City di Anfield
-
Chelsea Jamu Aston Villa di Pekan ke-13 Premier League 2024/2025
-
Big Match Pekan ke-13 Premier League 2024/2025, Liverpool Jamu Manchester City
-
Indonesia Kirim Wakil di Semua Sektor, Ini Daftar Peserta BWF World Tour Finals 2024
-
Liverpool Petik Poin Sempurna di Kandang Southampton dalam Drama 5 Gol