Nasib berbeda dialami dua pasang ganda putra Indonesia di Japan Open 2023. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses memetik kemenangan.
Sebaliknya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan justru terjungkal. Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama berhasil menumbangkan pasangan China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam pertarungan rubber game 20-22, 21-17 dan 21-10.
“Lawan bermain baik terutama di gim pertama. Mereka tidak mudah dimatikan dan saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Dari segi kecepatan kami juga masih lambat. Servis saya nyangkut di poin 20-19 gim pertama, itu kecolongan, dalam arti tidak boleh lagi seperti itu di poin kritis,” beber Fajar Alfian melansir situs resmi PBSI.
“Di gim kedua, beruntung kami bisa membalikkan keadaan saat posisi sudah tertinggal. Di gim ketiga kami lebih percaya diri saja,” sambungnya.
Fajar mengakui di set penentuan lawan mulai keteteran terutama dari sisi fokus dan konsentrasi.
“Di gim ketiga, fokus dan konsentrasi mereka kelihatan menurun. Mungkin karena setelah sempat unggul di gim kedua dan akhirnya kalah jadi sulit untuk kembali menemukan momentumnya.”
Laga ini memang sudah sesuai prediksi. Pasangan China itu akan memberikan perlawanan alot.
“Kami sudah berekspektasi memang akan mendapat perlawanan ketat dari mereka. Di sini saya melihat, lawan cocok dengan kondisi shuttlecock yang berat. Tidak mudah tapi alhamdulillah kami bisa menang.”
Sementara itu, Muhammad Rian Ardianto menyebut saat tertinggal di set kedua, mereka berusaha mengubah pola permainan.
“Saat tertinggal di gim kedua itu, kami mencoba mengubah dari strategi servisnya dan lumayan berhasil mendapat banyak poin. Dari sana titik balik pertandingan hari ini buat kami.”
“Kondisi kami pasti sedikit mengalami penurunan tapi kami kami coba mengatur, pintar-pintar jaga kondisi. Kami sudah menyiapkan semua hal untuk tiga turnamen jadi kami mau terus fit di sisa tur pertandingan ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus mengakui keunggulan wakil China, Liang Wei Keng/Wang Chang, 21-16, 7-21, 16-21
“Kami memulai pertandingan dengan baik. Di gim pertama kami memegang kontrol permainan di depan jadi menyerangnya lebih nyaman. Tapi itu tidak bisa kami lakukan secara konsisten di gim kedua dan gim ketiga, mereka balik menguasai lapangan depan,” ungkap Pramudya.
“Kami mencoba tidak terganggu dengan pertandingan yang beberapa kali dihentikan karena masalah di tablet wasit. Tapi mungkin ada efeknya sedikit karena memutus momentum kami yang sudah baik,” sambungnya.
Sementara itu, Yeremia mengakui kemenangan di pertemuan sebelumnya terjadi karena mereka berhasil memaksimalkan situasi di poin-poin kritis.
Berita Terkait
-
Berikut Aturan Terbaru Relay Point Piala Suhandinata 2024
-
Kesan Pemain Indonesia Usai Jajal Arena Kejuaraan Dunia Junior 2024
-
Kirim Skuad Terbaik, Akankah Trofi Suhadinata Kembali ke Tanah Air?
-
Real Madrid 3-2 Alaves, Tim Tamu Buat Tuan Rumah Panik
-
Indra Sjafri Optimis Garuda Nusantara Raih Hasil Positif di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025