Tentang Salah, Aguirre: Dia Sosok yang Baik dan Mulia

Nama Mohamed Salah juga ramai diberitakan dalam beberapa musim terakhir. Sejak hijrah dari Chelsea lantas ke AS Roma kemudian mendarat di Anfield, Salah mengalami perkembangan luar biasa. Ia pun sukses menjadi salah satu pemain depan paling berbahaya di dunia. Ia pun ramai-ramai diburu oleh klub-klub top Eropa lainnya.

Ternyata kualitas Salah sudah mencuri hati banyak orang. Tidak terkecuali mantan pelatih Timnas Mesir, Javier Aguirre. Aguirre tak segan memuji Salah sebagai pemain yang baik dan mulia.

“Ini akan mengejutkan, betapa dia adalah sosok yang baik, betapa mulianya. Dia terdepan dalam team talk, gym, dan yang paling serius,” beber Aguirre.

Lebih lanjut Aguirre memberikan penekanan kepada sikap Salah sebagai seorang Muslim. Menurut Aguirre, Salah tetap mampu mempertahankan keyakinan dan menjalani kewajibannya sebagai seorang muslim di tengah kompetisi Eropa.

“Tetap ada pertanyaan, meskipun dia adalah pemain terbaik di Afrika, bersama Sadio Mane, dan dia juga Muslim. Dan membawa kedua label itu, juga tekanan yang menerpanya, itu sangat, sangat sulit. Dia tidak memiliki ruang untuk bernapas,” sambungnya.

Secara pribadi Aguirre mengingat Salah sebagai sosok yang baik dan menyenangkan. Namun demikian Aguirre tetap memberikan peringatan kepada mantan anak didiknya itu.

“Di Inggris, dia bisa berbahagia, ada 17 pemain lain yang sama. Tapi dia menginjakkan kaki di Mesir dan itu gila. Dia anak yang baik, menyenangkan, kesulitannya adalah segala sesuatu yang berada di sekitarnya, juga tekanan. Dia harus berhati-hati tentang hal yang kecil,” sambungnya.

Masih tentang kepribadian Salah, Aguirre mengakui karakter Salah sebagai sosok yang jujur dan polos.

“Dia pemain yang berpribadi murni, juga polos. Dia tidak memiliki sentuhan picaresque, seperti orang Argentina atau Uruguay. Dia transparan, jujur, lurus, seperti halnya sepakbola Inggris,” tegasnya.

Dalam beberapa musim terakhir Salah menjadi satu dari trisula maut lini depan Liverpool bersama Sadio Mane dan Roberto Firmino. Ketiganya menjelma menjadi pemain depan paling menakutkan di dunia.

Ketiganya pun sudah membuktikan kualitas mereka. Peningkatan performa Liverpool dalam dua musim terakhir menjadi contoh. Mereka pun ikut andil mengantar Liverpool menjadi juara Liga Champions Eropa.

Tidak hanya itu, ketiganya pun ikut mengantar Liverpool untuk mengakhiri puasa gelar Liga Primer Inggris selama tiga puluh tahun. Sebelum kompetisi Liga Primer Inggris terhenti karena wabah Corona, Liverpool sudah berada di ambang juara, meski kompetisi belum benar-benar berakhir.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *