Skuad Indonesia untuk All England Dinyatakan Negatif Covid-19

Skuad bulutangkis Indonesia dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR yang dilakukan Sabtu (13/3), saat hari pertama tiba ke Birmingham, Inggris. Berbekal hasil tes tersebut, pada Senin (15/3) para atlet bisa menggunakan fasilitas gym di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Menurut Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, latihan di gym ini merupakan latihan awal setelah menempuh perjalanan panjang dari Tanah Air menuju Birmingham. Pengembalian daya tahan atlet menjadi fokus utama pada latihan ini untuk menghadapi turnamen bulutangkis Yonex All England Terbuka, pada 17-21 Maret di Ulitita Arena Birmingham.

“Kemarin kita terbang sekitar 16-17 jam dan ada proses jetlag juga. Jadi di latihan awal Senin ini saya memberikan program latihan untuk cardio, mengembalikan lagi kondisi cardiovascular, daya tahan cardiovascular jantung dan paru mereka. Karena ini penting, daya tahan itu menjadi modal dasar dari common fisik yang ada pada seorang atlet,” tutur Iwan seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

“Jadi setelah hasil swab test PCR negatif semua, hari ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh panitia pelaksana, kita bisa menggunakan fasilitas gym untuk latihan awal setelah kita datang ke Birmingham ini,” sambungnya.

Protokol kesehatan yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara cukup ketat. Kapasitas gym yang dapat berisi 20 orang hanya boleh digunakan oleh 6 orang saja dalam satu periode latihan.

“Ruangan gym-nya sebenarnya agak besar, kapasitas sekitar 20 orang. Tapi karena ada protokol kesehatan, kita hanya diberikan jatah untuk 6 atlet dalam satu periode latihan,” ucap Iwan.

Lebih lanjut Iwan mengatakan setiap periode latihan hanya berdurasi 45 menit dari 1 jam. Hal ini disebabkan 15 menit lainnya digunakan untuk sterilisasi sebelum digunakan pemain lain.

“Periode latihannya itu hanya 45 menit, walaupun kita punya kesempatan latihan 1 jam. Waktu 15 menitnya mereka gunakan untuk sterilisasi tempat sebelum digunakan oleh grup berikutnya,” Iwan menjelaskan.

Terkait menu latihan tim Indonesia, ia mengatakan dirinya memberikan latihan di treadmill dan sepeda. Intensitas ditingkatkan namun volumenya tidak terlalu panjang. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi fisik usai menempuh perjalanan jauh dari Jakarta.

“Saya berikan latihan-latihan di treadmill dan sepeda. Kita pakai program latihan interval. Intensitasnya sedikit tinggi, tapi volumenya tidak terlalu panjang, sekedar untuk mengembalikan kondisi fisik mereka,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *