Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahan Mulus ke Semi Final

Pengembalian servis lawan yang gagal melewati net, memastikan Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani mengantongi tiket babak semifinal turnamen bulutangkis berlevel Super 100, Orleans Masters 2021. Pada laga perempatfinal yang dihelat di Palais Des Sports, Jumat (26/3), Sabar/Reza berhasil menumbangkan pasangan Jerman, Jones Ralfy Jansen/Peter Kaesbauer, dua gim langsung 21-15, 21-9.

Sabar/Reza yang turun dengan jersey biru-biru terlihat tidak menemui hambatan berarti sepanjang pertandingan. Bermain tenang adalah kunci kemenangan mereka.

“Hari ini kami main lebih tenang dari kemarin. Jadi lebih bisa mengatur permainan. Kemarin banyak terburu-buru mainnya terutama di depan net,” sahut Reza seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

“Alhamdulilah hari ini sudah lebih bisa kontrol kondisi bolanya. Dan seperti apa kata Reza tadi, kami memang main lebih tenang dari kemarin,” sambung Sabar.

Di turnamen kali ini, Sabar/Reza mengaku membawa misi khusus. Mereka ingin menunjukkan mereka juga mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan tim ganda putra Indonesia.

“Ya saya mau menampilkan yang terbaik sih, soalnya kan kami juga jarang-jarang ikut pertandingan. Jadi ya harus maksimal saja di pertandingan ini. Kami juga mau menunjukkan kalau kami mampu bersaing dengan teman-teman yang lain di ganda putra,” tegas Reza.

Lawan Sabar/Reza di babak semifinal, Sabtu (27/3) adalah ganda Inggris unggulan keempat, Ben Lane/Sean Vendy. Lane/Vendy sendiri saat ini berperingkat 18 dunia.

“Ya buat besok mau main yang tenang, terutama harus pegang bola depannya. Kami tidak takut, walau mereka kadang merepotkan tim Indonesia. Kami mau coba melawan. Nothing to lose dan berusaha main maksimal,” ujar Reza.

Sayangnya, wakil Indonesia lain Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan Busanan Ongbamrungphan asal Thailand 21-13, 21-14.

Walau kalah, Putri banyak memetik pelajaran dari turnamen ini. Sebagai informasi, Orleans Masters 2021 adalah turnamen berstatus BWF World Tour perdana yang diikuti Putri.

“Saya juga mengambil pengalaman bertanding dengan para pemain senior. Bagaimana cara bermain dengan lebih rapi,” beber Putri.

Atlet kelahiran Tangerang, 20 Juli 2002 itu mengatakan dirinya sudah berusaha mengimbangi pemain senior Gajah Putih itu. Hanya saja ia mengalami kesulitan untuk menyudahi setiap reli panjang.

“Saya merasa cukup bisa mengimbangi lawan, tapi kalau sudah reli-reli panjang, saya malah tidak bisa mematikan dia. Itu jadi evaluasi saya juga ke depan,” kata Putri lagi.

Putri juga menambahkan dia belum puas dengan penampilannya saat ini. Dia pun bertekad, sepulangnya ke Tanah Air akan terus memperbaiki kekurangan-kekurangannya.

“Tetapi pekerjaan rumah saya masih banyak. Secara permainan masih harus terus diperbaiki. Sampai di Indonesia nanti saya harus latihan power dan meningkatkan kekuatan otot kaki,” tutup Putri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *