Soccer Football - Coppa Italia - Semi Final - Second Leg - Inter Milan v AC Milan - San Siro, Milan, Italy - April 19, 2022 Inter Milan's Lautaro Martinez celebrates scoring their second goal REUTERS/Alberto Lingria

“Inter Lebih Kuat dari Milan”

Pemain Inter Milan, Hakan Calhanoglu menegaskan pada dasarnya timnya lebih kuat dari rival sekota, AC Milan yang menjadi juara Serie A musim lalu. Pemain asal Turki itu mengatakan timnya gagal karena hal kecil.

“Skuad Inter itu jauh lebih kuat daripada Milan. Kami kalah di sebuah derby yang berubah dengan tiba-tiba di menit ke-75 setelah Ivan Perisic dan aku diganti.”

Lebih lanjut, pemain 28 tahun itu, menilai timnya seharusnya lebih berpeluang meraih Scudetto. Kedigdayaan mereka ditunjukkan sebenarnya di semifinal Coppa Italia.

“Padahal kami tadinya memimpin 1-0 dan kemudian kalah 1-2, jadi pelatih berkontribusi atas kekalahan itu dan aku sudah mengatakannya kepada dia. Di semifinal Coppa Italia, kami mengalahkan Milan 3-0,” sambungnya.

Pernyataan Calhanoglu itu dianggap sebagai kritik terhadap pelatih Inter, Simone Inzaghi. Hanya saja, Calhanoglu langsung memberikan klarifikasi sebelum menjadi polemik luas.

“Buktinya beberapa kalimat saya salah diartikan oleh beberapa media: aku tidak pernah mengkritik pelatih manapun, apalagi Pak Inzaghi, yang kuanggap sebagai seorang pelatih hebat dan orang yang sangat menginginkan aku bergabung Inter, menaruh kepercayaannya kepadaku.”

Calhanoglu bahkan memuji Inzaghi setinggi langit. Ia menegaskan raihan dua trofi tidak lepas dari campur tangannya.

“Kalau aku dan rekan-rekan setimku menjalani sebuah musim yang hebat, dengan memenangi dua trofi, sukses itu sebagian besar karena dia,” tegasnya.

Calhanoglu juga terlibat polemik dengan striker gaek AC Milan, Zlatan Ibrahimovic. Mula-mula dipicu oleh komentar Ibra saat parade juara.

“Hei, sampaikan pesan ke Hakan,” ungkap Ibra saat itu.

Menanggapi hal tersebut, Calhanoglu pun tak tinggal diam. Ia melancarkan kritik kepada pemain senior itu yang dianggapnya hanya ingin mencari perhatian.

“Dia adalah pria berusia 40 tahun, bukan 18 tahun, jadi saya tidak akan melakukan hal semacam itu di usianya. Dia hanya suka menjadi pusat perhatian. Dia tidak berkontribusi pada Scudetto musim ini, dia jarang bermain, tetapi akan melakukan segalanya untuk menjadi fokus,” serang Calhanoglu.

Calhanoglu juga menyindir Ibra yang selalu melibatkan dia dalam berbagai urusan pribadinya seperti rekreasi hingga hal-hal lainnya.

“Lagi pula, dia selalu menelepon saya, mengajak makan malam di luar atau naik motor. Dia menulis tentang saya di bukunya juga. Dia harus menulis sesuatu, atau itu akan menjadi halaman kosong. Jujur saya, tidak usah repot-repot begitu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *