Ini Alasan Ginting Gagal ke Final Thailand Open 2021

Anthony Sinisuka Ginting belum berhasil lolos ke final turnamen bulutangkis bertajuk Yonex Thailand Terbuka 2021, setelah dikalahkan Viktor Axelsen asal Denmark, Sabtu (16/1) malam lalu. Pertandingan yang menghabiskan waktu 63 menit itu berakhir dengan skor 19-21, 21-13, 13-21.

Diadakan di Impact Arena, Bangkok, pertemuan ketujuh Ginting dan Axelsen tersebut menunjukkan persaingan yang sangat ketat antara keduanya. Meski pada akhirnya, Ginting yang sempat kehilangan fokus, harus mengakui keunggulan Axelsen.

“Saya pikir saya kehilangan fokus setelah memimpin 11-7 di gim ketiga. Sampai saat itu saya bermain bagus dan menyerang, tapi setelah itu saya membuat beberapa kesalahan dan Axelsen mulai bermain bagus. Saya mulai mengikuti permainannya,” ungkap Ginting seperti dilansir daribadmintoindonesia.org.

“Secara keseluruhan, saya sangat senang dengan cara saya bermain di turnamen ini karena ini adalah yang pertama dalam beberapa bulan,” tambahnya.

Nasib Ginting tidak sebagus dua pasangan lainnya. Pada sektor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu lolos ke final untuk menghadapi unggulan ketujuh, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Sedangkan pada ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti  bertemu dengan pasangan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi wakil Indonesia pertama yang melaju ke babak final turnamen bulutangkis Yonex Thailand Terbuka 2021. Tiket didapat setelah mereka berhasil menyingkirkan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue di babak semifinal dengan skor 21-16, 23-21.

Pertandingan yang digelar Sabtu (16/1) di Impact Arena, Bangkok, menghabiskan waktu 46 menit. Kemenangan Praveen/Melati ini juga membalas kekalahannya saat bertemu di Daihatsu Indonesia Master 2020 dengan rubber game, 19-21, 21-14, 18-21.

“Kami merasa pasangan Prancis bermain bagus hari ini. Mereka punya pola yang menyulitkan. Kami memang mau revans usai kekalahan di Indonesia Masters tahun lalu. Kami tahu kami bisa. Persiapan kami bagus dan kami menikmatinya, kami juga semakin termotivasi untuk besok,” ungkap Praveen.

Pada babak perempatfinal saat mengatasi perlawanan pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje dengan skor 21-19, 22-20, Praveen/Melati mengakui tampil kurang optimal. Kini di semifinal, mereka membuktikan kegigihannya meski sempat tertinggal 1-5 di awal gim kedua.

“Kondisi kami sudah sangat baik. Sudah tidak ada nervous lagi. Tadi saya juga mengingatkan Jordan terus untuk sabar dan tenang,” ucap Melati.

Selain Praveen/Melati, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun mengantongi tiket ke babak final turnamen berhadiah total 1 juta dolar AS tersebut. Kalah di gim pertama 15-21, Greysia/Apriyani mampu mengungguli permainan di gim kedua dan ketiga dengan skor 21-15 dan 21-16. Mereka pun maju ke final usai mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *