Chelsea Limbung, Lampard: Saya Nikmati Tekanan

Saat ini performa Chelsea sedang limbung. Tidak seperti awal musim, sepak terjang klub yang bermarkas di Stadion Stamford Bridge itu terlihat kurang meyakinkan belakangan ini. Tak heran posisi sang pelatih, Frank Lampard mendapat sorotan tajam.

Mantan pemain timnas Inggris itu menegaskan bahwa tekanan pertama-tama datang dari dirinya sendiri. Ia menegaskan menikmati setiap tekanan yang ada

“Orang pertama yang menaruh tekanan pada diri saya adalah saya sendiri. Saya selalu melakukannya demi kebaikan atau buruknya jadi tak banyak berubah, tapi saya tidak bodoh, saya tahu kami harus dapat hasil,” beber Lampard.

“Saya menikmati tekanan dan kalau saya tidak begitu, maka saya tidak akan masuk ke dunia ini atau kabur di kesempatan pertama dan itu tidak akan pernah jadi sesuatu yang akan saya lakukan.”

Hanya saja ia menegaskan hal tersebut tidak bermaksud bahwa ia selalu ingin berada dalam tekanan. Ia baru benar-benar bahagia bila terjadi seperti saat masih bersama Leeds dengan 17 pertandingan tak terkalahkan.

“Saya menghadapinya, saya tidak keberatan. Bukan berarti Anda selalu bahagia, saya tidak sebahagia ketika di Leeds ketika melewati 17 laga tak terkalahkan dan itu wajar.”

Pelatih berusia 42 tahun itu mengakui bahwa dirinya terus belajar, termasuk dari setiap hasil minor. “Itu membuat saya fokus sepenuhnya ke pekerjaan. Anda banyak belajar dari kekalahan atau momen sulit,” tegasnya.

Salah satu tugas besar Lampard adalah memimpin timnya saat menghadapi Manchester City pada Minggu, 3 Januari 2021 malam WIB. Ini menjadi laga sulit sekaligus menentukan apakah ia akan tetap berada dalam tekanan.

Sementara itu pelatih City, Pep Guardiola, enggan berbicara terkait kans juara di akhir musim. Menurut pelatih asal Spanyol itu perjalanan musim ini masih panjang.

“Kalau Anda memikirkan soal apa yang bisa terjadi di bulan Januari, Februari, dengan dua pertandingan di tangan, kami bisa kalah di dua laga tersebut dan segala sesuatunya bisa terjadi,” beber Guardiola.

“Jadi di Premier League setiap pertandingannya begitu berat dan lebih baik bersikap kalem. Premier League yang sesungguhnya, orang-orang yang saya ajak bicara sebelum saya tiba di sini bilang siapapun bisa kalah dari siapapun.”

Menurutnya persaingan di Liga Inggris begitu ketat. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi pada setiap tim tanpa terkecuali.

“Saya sempat tak melihatnya, hingga tiba saat ini. Saat ini adalah pertama kalinya saya melihat di Premier League, satu tim bisa kalah atau menang di tujuh laga beruntun, dan kemudian imbang, lalu kalah. Hasil-hasilnya tak bisa diprediksi,” tegas mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *