Awal Manis Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di Indonesia Masters 2021

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menorehkan awal yang manis di Indonesia Masters 2021. Pasangan berjuluk The Minions ini memetik kemenangan atas pasangan Korea Selatan Choi Solgyu/Kim Wonho.

Pertandingan yang digelar di Bali International Convention Centre & The Westin Resort, Nusa Dua, Selasa (16/11/2021) berakhir straight set 21-19, 21-17 dalam waktu 43 menit.

Unggulan pertama itu tak menampik pasangan Korea itu sudah memberi perlawanan berarti. Marcus mengatakan ada sesuatu yang berbeda di pertandingan tersebut.

“Pada laga ini, lawan juga bermain sangat bagus. Ini juga merupakan kali pertama kami bertanding di lapangan pertandingan. Rasanya seperti ada yang berbeda,” beber Marcus.

Terkait performa mereka, Marcus mengatakan mereka sudah bermain cukup baik. “Sejauh ini permainan kami sudah cukup oke,” sambungnya.

Sejumlah perbedaan yang dialami di antaranya kok yang membuat mereka harus cepat menyesuaikan diri.

“Kok yang digunakan agak sedikit berbeda. Bola jadi lebih lambat dan kami menggunakan banyak strategi untuk mengatasi hal tersebut,” beber Kevin.

The Minions akan menghadapi pasangan Prancis di babak 16 besar.Lucas Corvée/Ronan Labar berhasil mengalahkan Goh V Shem/Low Juan Shen dari Malaysia dengan skor 21-18, 21-18.

Ruselli Hartawan dan Fitriani kecewa setelah langkah pertama mereka di Indonesia Masters 2021 terhenti pada hari pembuka turnamen, Selasa (16/11). Fitriani ditumbangkan pemain Spanyol Clara Azurmendi 18-21, 14-21, sementara Ruselli kalah dari unggulan teratas turnamen Akane Yamaguchi asal Jepang dengan skor 21-12, 21-14.

Sementara itu nasib apes dialami para pemain tunggal putri.
Ruselli Hartawan dan Fitriani harus terhenti di babak pertama.

Ruselli tak bisa melewati hadangan Akane Yamaguchi. Usai pertandingan Ruselli mengatakan dirinya tak bisa tampil konsisten dan sering melakukan kesalahan sendiri.

Saya kurang konsisten menyerang dan bertahannya. Sering mati sendiri dan banyak melakukan kesalahan,” beber Ruselli.

“Soal pukulan saya, sebenarnya sudah enak dan dapat peak-nya,” sambungnya.

Sementara, Fitriani, mengakui persiapannya tidak maksimal. Pemain non-pelatnas ini hanya memiliki waktu persiapan selama sebulan.

“Awalnya hanya mencoba mendaftar karena peringkatnya masih bisa. Ternyata malah bisa main,” ungkap atlet asal Garut, Jawa Barat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *